Gunung
Leuser (3.119 mdpl) merupakan salah satu gunung yang berada dalam Gugusan
Pegununungan Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Puncaknya secara administratif
adalah batas dari 4 (empat) Kabupaten di Provinsi Aceh, yaitu Kabupaten Gayo
Lues, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Barat Daya dan Kabupaten Aceh
Selatan.
Nama
Leuser dipakai pertama kali secara resmi sebagai Suaka Alam (SA) Gunung Leuser
pada tahun 3 Juli 1934 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Pada Masa Pemerintahan
Republik Indonesia SA Gunung Leuser digabungkan dengan SA Kluet, Suaka
Margastwa (SM) Kappi, SM Sikindur, SM Langkat Barat dan SM Langkat Selatan
sebagai Taman Nasional Gunung Leuser pada tahun 1980. Walapun bukan sebagai
puncak tertinggi di Sumatera Bagian Utara, akan tetapi nama Leuser sangat
familiar dan popular baik di Indonesia maupun di Dunia Internasional.
Khusus
bagi penyuka kegiatan alam bebas seperti pendakian, Gunung Leuser
menawarkan tantangan yang berbeda dibandingkan gunung-gunung lain di Bumi
Nusantara. Kebanyakan pendakian dimulai di kaki gunung yang akan didaki,
sehingga tidak memakan waktu terlalu lama untuk mencapai puncaknya. Sedangkan
menuju Puncak Leuser (melalui jalur Kedah), pendaki harus melalui 4 (empat)
puncak gunung terlebih dahulu dengan menyusuri punggungan gunung yang panjang
dilengkapi dengan puluhan lembah yang harus dilewati.
Gunung
Leuser memiliki tutupan hutan yang alami, dari formasi hutan tua yang
didominasi pepohonan besar, hutan lumut yang banyak ditemui di hutan dataran
tinggi, hinggadaerah terbuka yang hanya ditumbuhi perdu khas hutan pegunungan
dapat ditemui. Sebagian besar perjalanan mata pendaki hanya dibatasi oleh
bentang alam berupa pegunungan dan hijaunya hutan saja. Pendaki selama
berhari-hari akan benar-benar berada di kehidupan alam liar yang jauh dari
hiruk pikuk kehidupan manusia. Kehidupan alam liar akan semakin terasa bila
pendaki jeli memperhatikan jalur dimana sering dijumpai jejak atau feses
satwaliar, karena jalur pendakian juga merupakan jalur aktif yang digunakan
satwaliar.
Jalur
Pendakian
Ada 3 Jalur Pendakian ke puncak Leuser, yaitu jalur Kedah,
jalur Agusan dan jalur Meukek. Jalur Kedah adalah jalur yang direkomendasikan.
Jalur Agusan lebih panjang sehingga memakan waktu yang lebih lama, sedangkan
Jalur Meukek sangat curam yang memerlukan peralatan khusus untuk melaluinya.
Kedah
berada di Desa Penosan Sepakat, Kecamatan Blangjerango, Kabupaten Gayo Lues.
Panjang jalur Kedah dari Kantor Resort Kedah (Base Camp) sampai dengan
Puncak Gunung Leuser adalah + 51 Km dengan 47 Km didalamnya merupakan
Hutan Primer dengan waktu perjalanan normal 7 sampai dengan 8 hari. Hampir
tidak ada aktifitas manusia sama sekali selain pendakian di sepanjang jalur
pendakian yang juga merupakan jalur aktif satwaliar khususnya Mamalia Besar
seperti Harimau, Kambing Hutan, Rusa, dll.
Panjang
jalur pendakian di atas rata-rata panjang jalur pendakian gunung di Indonesia
sehingga memerlukan kondisi fisik yang prima bagi para pendaki. Untuk itusangat
diperlukan strategi pendakian yang matang yang bisa disusunbersama pemandu
lokal.Lokasi Camp sebanyak 21 titik dapat dipilih dengan menyesuaikan kondisi
fisik pendaki dan kondisi alam selama pendakian. Di semua lokasi camp yang ada
selalu ada lokasi landai untuk mendirikan tenda dan sumber air untuk keperluan
memasak. Akan tetapi di beberapa lokasi camp hanya tersedia lokasi yang sempit
atau persediaan air yang terbatas, Untuk menyiasati beban logistik, maka
dibuatlah paket logistik harian yang hanya dibuka pada hari yang telah
ditentukan dengan memperkirakan jumlah personil dalam tim dan target lamanya
pendakian. Selain itu akan lebih baik bila menerapkan sistem tanam logistik
untuk perjalanan pulang. Beberapa Lokasi ditentukan sebagai lokasi camp saat
pulang, disitulah ditanam logistik sehingga membantu dalam mengurangi beban
yang bawaan.
Sumber : http://gunungleuser.or.id/leuser
Tidak ada komentar :
Posting Komentar