1.
Jalur Pancasila
Di sini adalah jalur resmi
yang sering di pakai oleh pendaki gunung umumnya untuk mendaki gunung Tambora,
baik itu pendaki lokal atau pendaki dari luar Dompu bahkan pendaki mancanegara.
Terdapat tempat registrasi untuk pendaki. Pendakian di mulai pada titik 600
mdpl. Dari tempat registrasi ini pendaki bisa memilih berjalan kaki atau naik
ojek sampai batas hutan. Tarif per-ojeknya sebesar Rp 20.000 – Rp 25.000,
disarankan untuk naik ojek saja karena jalur di sini cukup panjang dan menguras
tenaga serta dapat menghemat waktu pendakian. Sepanjang perjalanan melewati
kebun kopi karena wilayah antara tempat registrasi dan batas hutan adalah lahan
garapan masyarakat, beberapa kampung kecil yang terdiri dari beberapa rumah
juga ada di kebun kopi ini.
Dari pintu hutan menuju Pos I
jalur didominasi oleh trek landai dan sesekali menanjak, sepanjang jalur
dipenuhi oleh tumbuhan rambat dan pohon-pohon yang kalau musim hujan bisa
menutup jalur. Jalur ini juga dipakai oleh masyarakat sebagai jalur pengairan
karena ada pipa air minum. Waktu efektif yang bisa ditempuh untuk sampai ke Pos
I adalah 2 jam. Sumur penampungan dari pipa air ada di Pos I, shelter sudah
tidak ada di Pos ini, pendaki hanya bisa beristirahat di bawah pepohonan.
Sebaiknya ketika sampai segera memeriksa kaki dan bagian tubuh lainnya karena
sudah ada pacet.
Masih dengan vegetasi yang
sama, perjalanan dari Pos I ke pos II treknya landai dengan satu t anjakan yang
cukup panjang, mendekati Pos II pepohonan sudah sangat rimbun dan. Pos II berada
dekat sungai yang airnya sangat jernih dan sejuk, shelter masih ada dan cukup
baik di sini pendaki dapat menggunakan air ini untuk minum dan memasak. Sampai
di Pos II perjalanan dapat ditempuh dalam waktu 2 jam.
Trek menanjak dimulai dari
sini, dari Pos II melewati sungai kemudian menanjak menyusuri punggung gunung,
hanya sesekali trek landai, perjalanan akan sangat menantang karena pohon-pohon
yang rimbun dan besar. Jelang Pos III vegetasi sudah bercampur karena sudah
terdapat pohon cemara. Pos III di ketinggian 1300 mdpl ditandai oleh tanah yang
lapang dan shelter yang kondisinya sangat baik, dapat menampung 10 – 15 tenda
ukuran 4 orang. Mata air berada lebih kurang 150 m barat daya shelter,
disinilah tempat untuk beristirahat sebelum melakukan summit attack tengah
malam.
Tanjakan seolah tanpa henti di
bawah hutan cemara dan sengatan jelatang adalah tantangan tersindiri dalam
perjalanan dari Pos III ke Pos IV, waktu tempuhnya dalah 1,5 jam. Pos IV hanya
digunakan untuk rehat sejenak sbelum lanjut ke Pos V karena tidak ada shelter
dan mata air di sini.
Keadaan yang sama terus
berlanjut menjelang Pos V, di sini terdapat sungai yang hanya mengalir pada
musim hujan. Air masih bisa didapat di sini walau musim kemarau. Tidak terdapat
lagi shelter si sini. Pos V berada pada ketinggian 2080 mdpl. Dari Pos IV dapat
ditempuh selama 2 jam.
Pemandangan menakjubkan
tersaji mulai dari Pos V, vegetasi cemara sudah jarang berganti rumput dan
bunga edelweis. Trek yang terus menanjak dan berpasir. Beberapa punggungan
bukit yang cukup menipu ada sepanjang trek ini. Setelah tanjakan yang sangat
melelahkan, kaldera yang spektakuler menanti dan bibir kaldera yang sangat luas
dan lapang membuat lelah menjadi hilang seketika. Setelah sampai di sini puncak
gunung Tambora sudah sangat dekat. Waktu tempuh dari Pos V sekitar 2-3 jam.
2.
Jalur Sabana Doro Ncanga
Bagi penggila olahraga Off
road, layak mencoba jalur ini. Di sini terdapat 3 Pos, Pos I berada di
pinggir jalan raya, dari Pos I medan sangat mudah serta memanjakan mata karena
padang rumput yang luas banyaknya hewan yang mencari makan. Setelah beberapa
menit dari Pos I trek menjadi menantang, tanjakan berpasir mulai dihadapi,
keadaan begini terus berlanjut sampai Pos II, Pos II berada di seberang sungau
kering.
Dari Pos II sesekali keluar
masuk hutan kecil dan jalurnya agak mudah. Setelah beberapa saat tanjakan
berpasir kembali menanti, padang rumput yang sangat luas juag terdapat di sini.
Pemandangan juga tidak kalah indah. Pos III berada beberapa ratus meter dari
hutan cemara. Tidak terdapat mata air di sini tapi ada air rembesan dingin di
cerukan tebing, bisa dimanfaatkan untuk minum dan memasak. Di sini juga tempat
bermalam sebelum summit attack. Mendaki lewat sini tidak bisa sampai
ke puncak Tambora karena jarak Pos III yang jauh serta medan yang berat. Dari
Pos III pendakian dilanjutkan berjalan kaki sampai ke bibir kaldera, dibutuhkan
waktu 2-3 jam perjalanan untuk sampai.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar