Gunung
Sumbing, termasuk gunung tinggi di Jawa terletak di antara wilayah Temanggung
dan Wonosobo Jawa Tengah berdiri gagah berdampingan dengan gunung Sindoro di
sebelahnya. Gunung bertype strato ini berketinggian 3.371 mdpl, sedangkan
kondisi puncaknya terdiri atas batu tebing menjulang tinggi yang dikelilingi
oleh kawah - kawah kecil menebarkan asap belerang. Puncak Gunung Sumbing
terdiri atas dua puncak, Puncak Buntu, dengan ketinggian 3.362 mdpl dan puncak
Kawah, dengan ketinggian 3.372 mdpl. Peta Pendakian Jalur Sumbing Via Garung
Pendakian gunung ini bisa dilakukan lewat tiga alternatif rute pendakian yaitu:
Rute Pendakian Gunung Sumbing * Rute Cepit Parakan (Pungungan Timur) * Rute
Bogowongso (Pungungan Barat) * Rute Desa Garung (Pungungan Utara) Jalur
Pendakian Cepit Untuk mendaki gunung Sumbing lewat jalur cepit kita dapat
berhenti di depan rumasakit ngesti waluyo,kemudian ambil jalan di kanan
rumasakit yang menanjak. Di sini tidak terdapat basecamp, Pertama kali kita
akan berjalan selama kurang lebih satu jam melewati kebun sayur penduduk. Kita
melalui jalanan aspal selama kurang lebih 1,5 jam yang berakhir pada sebuah
bangunan pos pengamatan di kiri jalan. Pos tersebut sangat angker karena
menurut penduduk sekitar di huni oleh macan gaib. Ambil jalan ke arah kanan
maka kemudian kita akan menjumpai sungai di sisi kiri lintasan. Kemudian kita
akan mendaki sekitar dua jam memasuki kawasan hutan, selanjutnya kita akan
sampai di padang rumput. Setelah itu akan bertemu dengan Batu Kasur dan Batu
Lawang. Terdapat sungai di pos 3 yang ber air hanya di musim hujan. Jalur
menuju puncak sangat sempit dan menanjak, sehingga sangat melelahkan, perlu
sangat berhati-hati dan menjaga stamina tubuh. Puncak Gungung Sumbing berbentuk
kaldera kecil yang bergaris tengah 800 meter, dengan kedalaman 50-100 m dan
beberapa puncak yang runcing. Untuk menuju puncak tertinggi harus turun lagi ke
arah kiri dan kemudian naik lagi. Terdapat lautan pasir, terdapat juga makam
leluhur masyarakat setempat yang dikenal dengan sebutan Ki Ageng Makukuhan. Ada
beberapa gua salah satunya dikenal dengan nama Gua Jugil yang merupakan gua
terbesar. Di kaldera banyak kawah kecil yang berasap belerang. Pemandangannya
sangat indah sehingga kita akan merasa enggan untuk meninggalkan puncak tersebut.
Jalur Pendakian Bogowongso Jalur pendakian Gunung Sumbing via Bowongso
merupakan jalur baru yang mulai dibuka sejak tahun 2007 oleh para penggiat
alamterbuka ( skydoors ) dibantu dengan masyarakat dan beberapa pihak lain.
Desa Bowongso dapat dicapai dari pasar kertek (terletak diantara jalan raya
Wonosobo Temanggung ) menggunakan angkutan umum atau ojek. Dengan arah ke
selatan 1 km daripasar kertek, terdapat pertigaan menuju arah kiri / ke arah
timur sejauh 6 km menuju desa Bowongso. Sesampainya di desaBowongso kita bisa
langsung menuju ke rumah kepala desa yang sering digunakan sebagai basecamp
oleh para pendaki. Diawalimengisi data diri di buku absen yang disediakan oleh
kepala desa, kita bisa sambil mempersiapkan bekal yang akan kita bawa. Panorama
awal pendakian adalah keindahan perkebunan rakyat. Pohon-pohon yang tumbuh
kebanyakan adalah cabai dan jagung serta tanaman lainnya. Panorama perkebunan
berakhir hingga gardu pandang. Dari gardu pandang jalan akan bercabang dua, ke
kiri naik menuju puncak dan kekanan terus mengelilingi perkebunan rakyat. Jalan
yang dilalui beralaskan tanah dan masih cukup landai untuk didaki hingga pos I.
Perjalanan dari pos I hingga pos II diwarnai dengan pepohonan di kanan dan kiri
jalan. Pohon-pohon ini umumnya setinggi pinggang dan berada di kanan dan kiri
jalan sehingga perjalanan akan fokus pada jalan di depan. Hanya sekali-kali
saja pemandangan dataran di bawah dapat terlihat. Pohon-pohon disini juga
sebagian berbuah salah satunya yang sering ditemukan adalah ceri hutan berwarna
hitam matang yang manis untuk dinikmati. Pos II dan Pos III adalah daratan yang
seharusnya indah. Sinar matahari akan langsung menerpa badan. Udara dingin dan
hembusan angin mulai terasa dari Pos II dan III. Pos II dan III saat ini
bertanahkan hitam akibat kebakaran yang terjadi belum lama ini. Kanan dan kiri
jalan akan terlihat pepohonan setelah kebakaran hutan yang terjadi. Pohon-pohon
juga sebagian berwarna hitam dan mati. Namun ada juga sebagian tanah kecil yang
masih belum terbakar. Juga sering dijumpai rumput hijau yang mulai tumbuh di
dataran yang hitam. Perjalanan menuju pos III akan memakan waktu kurang lebih 4
jam perjalanan. Pos III adalah tempat terbaik untuk bermalam karena
pemandangannya yang setinggi puncak gunung Sindoro yang dapat terlihat langsung
di Pos III. Pos III juga merupakan dataran lapang terakhir yang mungkin
ditemukan sebelum mencapai puncak. Pos III juga adalah pemberhentian terakkhir
sebelum menuju puncak. Terkadang pada malam hari akan terdengar suara gamelan
yang syahdu untuk didengarkan didepan api unggun yang dapat dibuat di pos ini.
Pendakian menuju puncak akan dilakukan pada subuh hari. Jalan menuju puncak
dari Pos III sudah semakin curam dan mulai berbatu. Selama perjalanan, gunung
sindoro dapat selalu dilihat pada arah belakang. Dari Pos III akan banyak
ditemukan Edelweis sepanjang perjalanan. Perjalanan menuju puncak akan memakan
waktu kurang lebih 3,5 jam. Puncak yang dicapai adalah puncak kawah. Adapun
puncak tertinggi Rajawali juga langsung dapat dicapai, namun tentunya
dibutuhkan kemampuan climbing untuk mencapainya. Jalur Pendakian Garung Untuk
mendaki gunung sumbing lewat jalur pendakian garung terdapat 2 jalur yang bisa
di lewati melalui punggungan sebelah kiri di sebut sebagai jalur lama sedangkan
punggungan sebelah kanan sering di sebut jalur baru. pada umunya banyak pendaki
yang melewati punggungan sebelah kanan karena sangat mudah. Dari ketiga jalur
pendakian, jalur melalui Dusun Garung adalah jalur yang paling banyak diminati
oleh para pendaki karena jalur ini telah banyak petunjuk dan keamanan medannya
lebih terjamin dan juga waktu tempuh perjalanan dengan menggunakan jalur ini
merupakan yang tercepat dibanding dengan dua jalur lainnya. Dari Dusun Garung
pendaki dapat memulai pendakian dengan alternatif dua jalur pendakian yaitu
jalur lama dan jalur baru. Tidak ada perbedaan yang khusus mengenai kedua jalur
ini hanya arah dan sudut pendakiannya saja yang sedikit berbeda. Jika
menggunakan jalur lama maka akan terasa sangat berat karena di sekitar
(seduplak roto ) atau kilometer kelima pendakian pendaki akan menemukan medan
pendakian yang berkemiringan sekitar 70 derajat, sehingga pada saat turun hujan
akan sangat berbahaya untuk didaki. Berbeda dengan jalur baru yang terletak di
sebelah barat jalur lama, medan pendakian tidak seberat jalur lama hanya ketika
menggunakan jalur ini pendaki akan banyak melewati daerah perbukitan kecil
sehingga akan terasa lebih lama. Berikut ini adalah pos-pos pendakian gunung
sumbing. Jalur Lama * Base camp (Posko pengawasan) (Km I) 1455 M * Ladang
pertanian (tembakau) (Km II) * Malim (Km III) * Genus (Km IV) 2240 M * Seduplak
Roto (Km V) * Pestan 2437 M * Pasar Watu (Watu Kotak) 2763 M * Tanah Putih (KM
VI) * Puncak Buntu 3371 M * Puncak Kawah (KM VII) Jalur Baru * Base Camp (Km I)
* Ladang pertanian (Km II) * Kedung (Bosweisen) (Km III) * Gatakan (Km IV) 2240
M (Pos 2) * Krendegan Setelah krendegan ini maka jalur kembali menjadi satu
(bergabung dengan jalur lama) di daerah pestan 2437 M. Jalur menuju ke puncak
setelah ladang pertanian adalah jalur bebatuan. Jalur bebatuan ini dikenal
rawan longsor jadi pendaki disarankan berhati-hati melewati jalur ini. Setelah
melewati jalur bebatuan ini maka pendaki akan dapat mencapai puncak buntu (3371
M). dari puncak ini pendaki harus mengelilingi jalan setapak untuk dapat turun
menuju Kawah Besar Gunung Sumbing. Dari puncak buntu pada pagi hari pendaki
dapat melihat megahnya Gunung Sundoro yang terdapat tepat di depan mata dan
keindahan Gunung Slamet (3428 M) 110 Km sebelah barat Gunung Sumbing. Waktu
perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk dapat mencapai puncak adalah antara 8
sampai 15 jam perjalanan tergantung cuaca dan fisik pendaki. Itupun dengan
menggunakan jalur Garung yang termasuk paling cepat diantara jalur lainnya.
Apabila pendaki akan mencoba jalur cepit parakan atau jalur kalikajar maka
perjalanan menuju puncak bisa memakan waktu satu asmapi dua hari perjalanan
karena jalurnya landai dan rambu menuju puncak tidak sebanyak jalur garung.
Selain pandangan yang lepas memandang kesegala arah selama pendakian, gunung
ini juga mempunyai kawah yang bisa dituruni. Dasarnya ditumbuhi oleh rumput dan
dikelilingi oleh tebing batu. Lokasi ini juga bisa dijadikan tempat bermalam.
Cari tempat yang agak jauh dari lobang kawah tempat keluarnya asap belerang.
- Beranda
- Tentang Kami
- Jalur Pendakian
- Gunung Abang
- Gunung Agung
- Gunung Argopuro
- Gunung Arjuno
- Gunung Batukaru
- Gunung Batur
- Gunung Burangrang
- Gunung Cikuray
- Gunung ciremai
- Gunung Dempo
- Gunung Gede Pangrango
- Gunung Guntur
- Gunung Lawu
- Gunung Leuser
- Gunung Kerinci
- Gunung Merapi
- Gunung Merbabu
- Gunung Papandayan
- Gunung Raung
- Gunung Rinjani
- Gunung Salak
- Gunung Semeru
- Gunung Selamet
- Gunung Sumbing
- Gunung Sindoro
- Gunung Tambora
- Jual beli alat Outdor
- Ilmu Pendakian
- Inspirasi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar