}

Senin, 22 September 2014

Gunung Papandayan



Gunung Papandayan terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, 70 KM sebelah tenggara Kota Bandung. Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.665 mdpl. Gunung papandayan merupakan tipe gunung api strato.

Pertigaan Cisurupan – Parkiran Papandayan/ Camp David
Dari pertigaan Cisurupan, pendaki bisa mencarter mobil bak terbuka/ ojek menuju parkiran Papandayan. Harga sewa mobil bak terbuka 20 ribu/orang, sedangkan ojek 25 ribu/orang. Mobil bak terbuka berangkat jika penumpang sudah mencapai 10 orang. Harga sewa mobil bak terbuka dan jasa ojek terbilang sepadan, mengingat kondisi jalan yang rusak dan menanjak. Jarak dari pertigaan Cisurupan menuju parkiran Papandayan sekitar 9 KM, dan dapat ditempuh sekitar 30-40 menit, tergantung skill dan tenaga kendaraannya. Setelah tiba diparkiran silahkan anda menuju pos pendaftaran untuk mengurus administrasi dan simaksi.


Parkiran Papandayan/ Camp David


Parkiran – Pondok Saladah
Estimasi waktu dari parkiran Papandayan menuju Pondok Saladah dapat ditempuh sekitar 2-3 jam dengan waktu normal berjalan kaki. Awal perjalanan akan disuguhi trek bebatuan dan asap putih yang keluar dari beberapa kawah belerang. Disarankan kepada pendaki untuk menggunakan masker, karena bau belerang yang cukup menyengat sangat menggangu pernafasan. Setelah trek bebatuan, pendaki akan menuruni lembah dan melewati sungai kecil lalu kembali menanjak sampai ke Pondok Saladah. Pondok Saladah merupakan tempat yang cukup luas sehingga cukup untuk menampung puluhan tenda. Di Pondok Saladah pendaki juga dapat mengambil air, karena ada pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan air. Disana juga terdapat tempat untuk buang air besar/ kecil, walaupun tidak representatif namun cukup lumayan daripada buang air di semak-semak.

Jalan Bebatuan dan Asap Belerang menuju Pondok Saladah



Pondok Saladah


Pondok Saladah – Tegal Alun
Dari Pondok Saladah menuju Tegal Alun akan melewati Hutan Mati, bekas letusan Gunung Papandayan pada tahun 2002. Dimana ditempat tersebut terdapat banyak pohon yang sudah mati dan hanya menyisakan batang dan akar saja yang berwarna hitam. Namun pemandangan Hutan Mati yang eksotis inilah yang menjadi daya tarik para pendaki untuk mengunjungi Gunung Papandayan. Setelah Hutan Mati pendaki akan disuguhkan jalur yang cukup licin dan sempit. Kemudian pendaki akan melewati jalur menanjak dengan kemiringan sekitar 60-70 derajat, yang disebut dengan Tanjakan Mamang sebelum tiba di Tegal Alun. Tegal Alun merupakan tempat yang luas dengan ditumbuhi bunga Edelweis yang menghampar luas. Waktu yang dibutuhkan dari Pondok Saladah menuju Tegal Alun diperkirakan 1 jam dengan berjalan kaki.


Hutan Mati


Tegal Alun – Puncak
Kebanyakan tujuan akhir para pendaki Papandayan bukan ke Puncaknya, melainkan Tegal Alun. Mereka mengahabiskan waktu di Tegal Alun untuk foto-foto dengan latar belakang indahnya hamparan Edelweis. Untuk mencapai puncak Papandayan pendaki bisa mengikuti petunjuk yang ada disana. Ada dua plang yang yang menunjukan arah ke Puncak Papandayan, yaitu plang yang dekat dan yang jauh. Jika mengikuti arah dari plang yang dekat, pendaki akan melewati turunan dan melewati sungai kecil, namun setelah itu pendaki akan melewati tanjakan yang cukup curam walaupun tidak terlalu panjang. Sedangkan bila mengikuti plang yang jauh, pendaki akan melewati turunan dan mencapai mata air. Kemudian ambil jalur disebelah kiri mata air tersebut untuk mencapai puncak. Untuk pemula sebaiknya mengambil jalur yang melewati mata air, walau jauh tapi jalurnya enteng. Selama perjalanan menuju Puncak pendaki akan disuguhi rimbunnya pepohohan, namun ada beberapa spot yang cocok untuk beristirahat atau foto-foto, karena pemandangannya yang cukup indah. Dari spot tersebut bisa terlihat hamparan edelweis di Tegal Alun, Gunung-gunung, ataupun kawah aktif yang masih menyemburkan asap. Sampai di Puncak, tidak bisa terlihat pemandangan apa-apa, karena tertutup rimbunnya pepohonan. Waktu yang dibutuhkan dari Tegal Alun untuk mencapai Puncak diperkirakan sekitar 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki.


Tegal Alun

Tidak ada komentar :

Posting Komentar